Wednesday, December 30, 2015

Ai no Namida ( Air Mata Cinta )

Ai no Namida (Air Mata Cinta)

Madoka Kagami, siswi kelas 1 SMA di Akihabara International School mempunyai postur tubuh yang tinggi dan langsing. Rambut panjangnya yang berwarna pirang selalu terurai panjang kecuali saat olahraga, ia selalu menguncir rambutnya menjadi dua.
Seperti biasa masa remaja adalah dimana di masa-masa itu sudah mengenal yang namanya cinta, begitu juga dengan Madoka, ia naksir berat dengan teman sekolahnya Shun Kasami, cowok paling populer di sekolahnya, bisa dibilang cowok cool yang pintar dan jago main basket. namun, ia agak sedikit menyebalkan menurut Kagami. Entah, apa bisa Madoka mendapatkan hatinya.
“hey, Madoka! Mengapa kau melamun saja? Ayo taruh bajumu di loker, kita kan hari ini olahraga.” kata Ruru, sahabatnya.
“ah, baiklah.” kataku lalu bangkit dari tempat dudukku. “kenapa harus olahraga lagi sih? Menyebalkan.” kataku sambil memasukkan baju dan almamaterku ke loker.
“mengapa kau selalu berkata seperti itu saat pelajaran olahraga?” tanya seseorang.
“karena aku membencinya! Memang kenapa kau ber…” kataku terputus saat menutup lokerku dan melihat orang yang berkata barusan. “Shun?!” kataku terperanjat.
“kau bilang membencinya? Dasar perempuan payah.” kata Shun lalu meninggalkanku.
“arghh… dasar kau laki-laki tak tahu sopan santun!” geramku.
Shun hanya melihat ke arahku sebentar sambil tersenyum sinis.
“Madoka, ayo kita pergi ke lapangan. Aku dan Ruru sudah siap.” kata Himoru.
“baiklah, ayo Ruru, Himoru kita pergi ke lapangan.” ajakku.
Sesampainya di lapangan, pak Maeda memberitahu bahwa hari ini ada latihan marathon jarak pendek. Pertandingannya hanya 1 lawan 1 itu artinya hanya ada 2 peserta. Ternyata Ruru melawan Hitori dan Himoru melawan Hanako. “lalu bagaimana denganku?” batinku.
“Madoka Kagami melawan Shun Kasami!” kata pak Maeda.
“APAA!!!” jerit Madoka seperti disambar halilintar.
“pak, mengapa aku harus dengan Shun?” protesku.
“menurut absen disini menuliskan nama belakangnya terlebih dahulu dan nama belakang kalian adalah Kagami dan Kasami.” kata pak Maeda. Kulihat Shun tersenyum sinis terhadapku.
“kenapa? Kau takut lomba denganku?” ejek Shun.
“apa? Aku takut berlomba dengan kelinci kecil sepertimu? Itu konyol!” ejekku.
“baguslah, kukira kau takut berlomba dengan kelinci karena kelinci adalah hewan yang lari dengan cepat.” kata Shun lalu pergi.
Aku menutup mulutku. “kelinci? Astaga, aku salah bicara mengapa aku mengatakannya kelinci? Harusnya kan siput. Ah, bodoh sekali aku ini!” batinku.
Aku melihat teman-temanku bertanding. Kulihat Ruru menang bertanding dengan Hitori, Hanako pun begitu. Tak lama kemudian aku pun dipanggil pak Maeda. “Madoka dan Shun silahkan untuk bersiap.” DEG! Jantungku serasa ingin jatuh, bagaimana jika aku kalah nanti. Aku mengepalkan kedua tanganku dan mulai menarik nafas, aku pun bersiap-siap.
“hey kau takut ya?” ejek Shun.
“aku sama sekali tidak takut!” kataku.
“baguslah siput.” kata Shun sambil tersenyum sinis.
“ah tutup mulutmu!” bentakku.
“siap, bersedia… MULAI!” teriak pak Maeda sambil meniup peluit.
Aku berlari sekuat tenaga, tadinya aku ingin menyerah saja tapi aku teringat pesan nenekku. Beliau bilang jangan menyerah dalam apapun keadaanmu karena Tuhan selalu ada di dekatmu. “ya, Tuhan selalu ada di dekatku, aku yakin Tuhan akan menolongku.” gumamku.
Aku berlari sekuat tenaga hingga akhirnya aku menang! “yeah!” teriakku gembira. Shun hanya tersenyum tanpa sepengetahuan Madoka, entah itu senyum apa. Sinis atau terharu.
“Madoka, kau hebat!” kata.
“arigatou gozaimasu teman-te…” kata Madoka lalu pingsan.
“Madoka!!!” teriak semua murid.
Shun tampak terkejut ia langsung membawa Madoka menuju UKS. Sesampainya di UKS Madoka mendapat pertolongan.
“uhh… dimana ini?” gumamku.
ceklek! Pintu UKS pun dibuka oleh seseorang. “sudah sadar?” tanya orang itu.
“kau lagi!” kataku.
“bukankah seharusnya kau berterima kasih hah?” kata Shun.
“huh, arigatou” kataku singkat lalu mencoba turun dari tempat tidur UKS.
“butuh bantuan?” kata Shun.
“tidak perlu aku bisa sen… aww!” ringisku. kakiku sulit sekali rasanya untuk bangun. “aduh.. tolong aku…” ringisku.
“katanya kau tidak butuh bantuan”
“huh, aku tidak membutuhkan bantuanmu!”
“kau yakin?”
“tentu saja!”
“ya, baguslah kalau begitu. Mungkin kau tak akan keluar dari UKS sampai pulang nanti.” kata Shun.
“huh, menyebalkan!” gumamku. Aku mencoba bangun dann… GUBRAK! “aku menyerahh…aku tak bisa bangun…” kataku sambil melambaikan tanganku. Shun hanya menoleh tanpa berkata-kata. “hey! Tolong aku!” kataku.
“menolongmu?”
“iya! Tolong aku!”
“tadi kau tidak membutuhkanku.”
“sekarang aku membutuhkanmu” kataku.
Shun menghela nafas panjang. “gadis ini aneh sekali, tapi perjuangannya untuk berdiri luar biasa walaupun ia sampai jatuh. Padahal kakinya sempat terkilir.” batin Shun.
Shun pun mengangkat tubuh Madoka dan menggendongnya di belakang. “sekarang kau tahu apa arti dari menolong?” tanya Shun.
“iya, gomenasai…” kataku menyesal.
“kau hidup di dunia ini tidak sendiri, kau pasti membutuhkan orang lain. Maka dari itu jangan terlalu bangga dengan kekuatanmu sendiri.” kata Shun.
KRIINGG…!! bel berbunyi tanda istirahat.
“kau mau kuantar ke kelas atau kantin?” tanya Shun.
“kelas saja…” jawabku lemas.
“kenapa kau pingsan tadi?” tanya Shun.
“entah, mungkin aku belum sarapan.” kataku pelan.
Sesampainya di kelas…
“hey! Itu Madoka!” kata Hanako. Teman-teman sekelasku tampaknya iri melihatku digendong oleh Shun.
“ayo bantu dia” kata Ruru.
Hanako dan Ruru pun membantuku duduk di kursiku.
“arigatou…” kataku.
“ini, makanlah tadinya aku ingin memberimu ini di UKS tapi tadi kan kau tidak membutuhkanku.” kata Shun sambil menyodorkan sebuah roti coklat dan 1 susu UHT coklat ukuran mini.
“arigatou Shun… sudahlah tidak usah membahas hal itu lagi.” kataku lemas.
“itu fakta bukan fitnah” kata Shun lalu pergi meninggalkanku.
“dasar menyebalkan” gumamku.
“Madoka, kau tidak apa-apa kan?” tanya Ruru.
“aku baik-baik saja kok” kataku sambil meminum susu coklat.
“uwaa… senangnya kamu bisa di gendong shun” kata Hanako.
“huh, biasa saja” kataku.
Tampaknya teman sekelasku iri dengan kejadian tadi, huh bakalan ada gosip deh…
Keesokan harinya…
“ya, jadi bisa dikatakan kalau tenaga nuklir itu berbahaya tapi sekaligus hebat. Lalu…” perkataan sensei Oyama terputus.
“permisi” kata seseorang sambil mengetuk pintu.
“silahkan masuk” kata sensei.
“gomenasai menggangu sensei. Kami minta waktunya sebentar.” kata pak kepala sekolah.
“silahkan.” kata sensei.
“konnchiwa minna”
“konnichiwa sensei!” kata murid-murid serempak.
“sehubungan sebentar lagi akan diadakannya pentas seni untuk kelulusan kalian, pihak sekolah akan mengadakan sebuah drama yang berjudul Diamond. Namun, tidak semua murid dapat menjadi peran. Kami hanya akan memilih orang-orang tertentu. Di dalam drama ini kami membutuhkan 4 peran utama dan berdasarkan hasil keputusan rapat, serta penilaian dari guru-guru, inilah pemeran utamanya. Untuk yang berperan menjadi pangeran Edward yaitu Shun Kasami” kata pak kepala sekolah. Semua murid bersorak, begitu antusias.
“lalu yang menjadi pangeran Stren adalah Hatake Tomomiya. Yang menjadi putri Sofia adalah Hanako Kagarashi! Dan yang menjadi putri Evelyn adalah Arumi Fushiko atau Ruru!” kata pak kepala sekolah. Ternyata kedua sahabatku terpilih menjadi peran utama.
“selamat ya…” kataku sambil menjulurkan tangan kepada Hanako dan Ruru.
“arigatou gozaimasu Madoka. Jangan kecewa atas keputusan kepala sekolah ya, kami mohon…” kata Ruru.
“tidak, sama sekali tidak. Aku senang kalian bisa menjadi peran utama untuk mewakili kelas kita.” kataku sambil tersenyum.
Hari demi hari, aku sering melihat Ruru dan Hanako berlatih di aula. Semenjak mereka menjadi peran, aku sering pulang sendiri. Ah, tidak apa-apa mungkin aku belum pantas untuk menjadi seorang pemain drama. Suatu malam, aku melihat-lihat internet. Hanya sekadar membaca cerpen karya-karya orang lain. Lalu aku menemukan sebuah cerpen yang berjudul Diamond. Aku pun membacanya, ternyata alur kisahnya mirip dengan drama di sekolahku, yaitu tentang perjuangan 4 sahabat yang masing-masing mempunyai saudara kembar dan pada akhirnya mereka menikah. “dongeng yang indah…” gumamku.
Hari kelulusan pun tiba, aku berangkat ke sekolah lebih awal. Pagi itu aku melihat mereka sedang sibuk mempersiapkan kostum. “ohayou gozaimasu Ruru” sapaku kepada Ruru yang pagi itu sedang sibuk menata rambutnya.
“ohayou gozaimasu Madoka, oh iya apa kau melihat Hanako? Dia belum datang sedari tadi. Padahal waktunya tampil 1 jam lagi.” kata Ruru.
“tidak, aku tidak melihatnya.” kataku.
“dia kemana ya?” kata Ruru.
“hei Ruru! Aku baru mendapat kabar kalau Hanako tiba-tiba tidak bisa mengikuti drama! Kakinya terkilir.” kata Hatake.
“APA?!” kataku dan Ruru bersamaan. Kami benar-benar tidak percaya.
“bagaimana ini…” kata Ruru.
“sensei!!! Sensei Oyama!!! Hanako tidak bisa tampil, kakinya terkilir tadi pagi!” teriak Ruru pagi itu.
“apa?! Lalu, bagaimana dramanya?” tanya sensei Oyama.
“aku tahu, siapa yang bisa menggantikan Hanako.” kata Shun.
Semuanya menatap ke arah Shun. Lalu tiba-tiba Shun menunjuk ke arahku.
“aku?” tanyaku.
“ya kau, kau bisa menggantikan Hanako. Rambutmu mirip dengan Hanako.” kata Shun.
“tapi, aku tidak siap, kostumku, rambutku, naskahnya? aku benar-benar tidak siap…” kataku.
“kalau urusan tata rias dan busana kami akan membantumu. Kau kan anak yang mempunyai imajinasi tinggi. Kau bisa menggunakan kata-kata sendiri nanti. Percayalah.” kata sensei Oyama. Aku pun mengangguk akhirnya mereka semua membantuku, pertama-tama mencari kostum untukku.
Aku mencoba membaca naskahnya sekilas. Aku sudah membaca cerita ini semalam, jadi aku sedikit tahu alur ceritanya. “nah, kau pakai kostummu dulu sana” perintah Ruru. Aku mengangguk dan segera mengganti bajuku. Setelah mengganti baju, sensei Oyama dan Ruru membantu menata riasku. Sedangkan Hatake dan Shun membantu menyiapkan panggung.
30 menit kemudian…
“selesai!” pekik sensei Oyama.
“lihatlah betapa cantiknya dirimu Madoka.” kata Ruru. Aku pun melihat ke cermin.
“ya ampun… apa ini aku? Apa aku mimpi?” kataku tak percaya. Aku memakai gaun putih dan sarung tangan putih serta bando bunga putih yang melingkar di kepalaku. “rambutku.. seharusnya rambut putri Sofia itu bergelombang lebat kan? Mengapa ini hanya di bawah saja?” tanyaku.
“ya, mengingat tidak ada waktu untuk merubah rambutmu, jadi lebih baik dimodifikasi sedikit.” kata Ruru. “semuanya, apakah sudah sele…” kata-kata Shun terputus saat ia melihat Madoka.
“siapa gadis itu?” tanya Shun.
“ini Madoka.” kata sensei Oyama.
“kawaii, kau terlihat perfect Madoka.” kata Hatake.
“arigatou, ayo kita ke panggung.” kataku.
“Madoka, dia manis sekali… dia benar-benar mirip putri Sofia yang akan menikah dengan pangeran Edward. Dia bagaikan bidadari… kenapa aku tak pernah menyadarinya?” batin Shun.
Pertunjukkan pun berlangsung dengan lancar, walaupun saat dialog terakhir, aku melupakan sesuatu. Maklum saja, aku berkata-kata dengan kalimat yang ada di pikiranku sendiri dan sama sekali tidak ada di naskah. Di tengah-tengah acara aku melihat Hanako duduk di kursi roda sambil mengacungkan jempolnya kepadaku. Aku pun tersenyum. Setelah drama selesai, aku pun mengganti kostumku dengan seragam sekolah dan naik kembali ke atas panggung untuk membaca puisi serta menyanyikan lagu perpisahan bersama teman-temanku.
Acara perpisahan pun selesai dan berakhir dengan air mata, semuanya berpelukan. Aku sendiri duduk di bangku taman sekolah. “kau tahu, perpisahan itu menjadi hal yang berat untuk dilaksanakan. Tapi tak selamanya perpisahan berakhir dengan air mata.” kata Shun lalu duduk di sebelahku.
“maksudmu?” tanyaku.
“dulu, aku menganggapmu sebagai perempuan yang payah, ceroboh, pemarah, bawel, lemah tapi sekarang…”
“sekarang kenapa?” tanyaku.
“do you wanna be my girlfriend? Madoka, Daisuki yo (aku menyukaimu) Hanto ni Ai shite iru yo (aku benar-benar mencintaimu)!” kata Shun sambil menyodorkan bunga.
Aku agak kaget dan bingung. Bagaimana bisa Shun menyukaiku? Apakah aku bermimpi lagi? Tapi, ini jelas bukan mimpi. “umm… i think yes…” kataku malu sambil menitikkan air mata.
“really?” tanya Shun. Aku mengangguk sambil tersenyum.
“yeahh!!!” teriak Shun bahagia.
“hahahaha…” kami pun tertawa bersama.
“lihatlah, sepasang kekasih baru!” teriak seseorang.
Aku dan Shun menoleh ke belakang. Rupanya mereka semua teman sekelasku.
“selamat ya!!!” sorak mereka semua.
Tanpa kusadari aku meneteskan air mata bahagia. Tak lama kemudian di balik kerumunan, terlihat Hanako muncul dengan kursi roda yang didorong Ruru dan mendekatiku. “Madoka, peranmu tadi sebagai putri Sofia benar-benar menakjubkan. kau seperti putri Sofia yang asli. Selamat ya untuk kalian berdua. Arigatou ne Madoka, telah ingin menggantikan peranku sebagai putri Sofia.” kata Hanako.
“do itte…” kataku sambil tersenyum lalu memeluk erat Hanako dan Ruru.
“teman-teman, izinkan aku menyampaikan kata-kata perpisahanku yang terakhir… aku berterimakasih kepada kalian, karena telah mau menjadi teman yang baik untukku. Maafkan aku, bila aku dulu kasar dengan kalian. Sekarang, aku akan mengambil langkah baru untuk masa depanku nanti. Aku ingin kita bisa berkumpul setiap ada Hanami. Untuk Shun, terima kasih telah menolongku waktu itu. Maafkan aku yang waktu itu menyebalkan bagimu.” kataku sambil menatap Shun.
“senyummu sudah cukup untuk membalas semuanya Madoka.” kata Shun lembut sambil tersenyum.
Akhirnya kami pun berpelukan satu sama lain melepas haru dan sedih. Setelah itu kami berfoto bersama sebagai kenangan terakhir kami. Sungguh, perpisahan yang berakhir dengan indah sekaligus menyedihkan. Perpisahan yang tak akan kulupakan seumur hidupku. Aku sayang kalian Hanako, Ruru dan tentu kau Shun…
Referensi : https://cerpenotaku.wordpress.com/2015/08/01/ai-no-namida-air-mata-cinta/

SEJARAH INTERNET

SEJARAH INTERNET

Sejarah dimulai pada tanggal Agustus 1962 dan penciptaan internet pertama kali dikemukakan oleh seseorang bernama J.C.R Licklider dari MIT Massachutts Institute of Technology. Konsep awal dinamakan “Galactic Network” oleh dirinya. Ia mengemukakan tentang bagaimana jaringan global yang memungkinkan orang dapat mengakses data dan program dari mana saja. Pada Oktober 1962 beliau mengepalai program penelitian komputer di ARPA yang merupakan bagian dari Departmenet Pertahanan Amerika Serikat.
Proyek dari ARPANET adalah merancang sebuah bentuk jaringan, kehandalan, dan  seberapa besar informasi dapat dipindahkan, yang akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang kita kenal dengan istilah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Sejarah awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada tahun 1966 Larry Roberts mengembangkan konsep jaringan komputer. Kemudian beliau merencanakan jaringa yang disebut ARPANET yang dipublikasikan pada tahun 1967. Pada tahun 1969 ARPANET telah melibatkan empat buah komputer yang terkoneksi.

Sejarah internet juga dimulai dengan komputer pertama berada di university of California Los Angelos, komputer ke dua berada di Stanford Research Institute, komputer ketiga berada di University of California Barbara dan koputer ke emat berada di University Utah. Pada tahun 1971 jumlah komputer yang terhubung ke ARPANET mencapai 14 buah. Pada tahun ini pulalah protokol Telnet dan FTP berhasil dibangun. Pada tahun 1972 larry Roberts dan Bob Kahn mengenalkan ARPANET pada konferensi ICCC yang diselenggarakan di Washignton.

Sejarah Pada tahun 1972 sejarah perkembangan internet menjelaskan Ray Tomliinson menulis program yang memungkinkan surat elektronik dikirimkan ke jaringan ARPNET. Beliaulah yang merancang konversi “user@host.” Pada tahun ini pula ARPANET menggunakan NCP untuk menstransfer data. Pada tahun yang sama ARPA beruah nama menjadi DARPA. Tambahan huruf D berasal dari kata Defense. Pada tahun ini ARPANET melakukan koneksi international yang pertama dengan University College of London dan Royal Establishment di Norwegia.

Sejarah pada tahun 1978 Unix to Copy Protocol ditemukan di Labolatorium Bell. Program ini berguna untuk melakukan file transfer. Pada tahun 1979 news group yang diberi nama USENET beroperasi dengan dasar UUCP. Penciptanya adalah Tom Truscott dan Jim Ellis (kedua mahasiswa di Duke University) dan Steven Bellovin (dari Universitas North Carolina).

Pemakai dari seluruh dunia bergabung ke grup diskusi ini membicarakan masalah jaringan, politik, agama dan berbagai topik lainnya. Sejarah internet, pada tahun 1982 DCA atau Defense Communication Agency dan DARPA membentuk protokol yang disebut TCP/IP untuk ARPANET. Selanjutnya, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyatakan TCP/IP sebagai sebuah sntadar. Saat itulah internet didefinisikan sebagai sekumpulan jaringan yang terhubung yang menggunakan TCP/IP sebagai protokol.

Sejarah internet pada tahun 1983 ialah John Postel dan Paul Mockapetris dan Craig Partidge mengembangkan Domain Name System (DNS) dan mengusulka sistem pengamatan berbentuk user@host.cdomain. Pada tahun 1984 DNS diperkenalkan di internet dengan menyebutkan nama-nama jenis domain seperti . gov, .mil,.org, .net dan .com.

Pada tahun 1986 TCP/IP mulai tersedia pada workstaiton dan PC. Tahun ini pula National Science Foundation mendanai NSFNET sebagai tulang punggung internet berkapasitas 56 kbps dan mengatur internet hanya ditujukan untuk kepentingan riset dan pemerintah yang bersifat tidak komersial.

Daftar Kejadian Penting Dalam Sejarah Internet dan Perkembangannya

1957
Uni Sovyet (sekarang Rusia) meluncurkan wahana luar angkasa, Sputnik.

1958
Sebagai buntut dari "kekalahan" Amerika Serikat dalam meluncurkan wahana luar angkasa, dibentuklah sebuah badan di dalam Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Advanced Research Projects Agency(ARPA), yang bertujuan agar Amerika Serikat mampu meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi negara tersebut. Salah satu sasarannya adalah teknologi komputer.

1962
Sejarah internet di tahun ini adalah seorang J.C.R. Licklider menulis sebuah tulisan mengenai sebuah visi di mana komputer-komputer dapat saling dihubungkan antara satu dengan lainnya secara global agar setiap komputer tersebut mampu menawarkan akses terhadap program dan juga data. Di tahun ini juga RAND Corporation memulai riset terhadap ide ini (jaringan komputer terdistribusi), yang ditujukan untuk tujuan militer.
 

1960
Teori mengenai packet-switching dapat diimplementasikan dalam dunia nyata.

1965
Istilah "Hypertext" dikeluarkan oleh Ted Nelson.

1968
Jaringan Tymnet dibuat.

1971
Anggota jaringan ARPANET bertambah menjadi 23 buah node komputer, yang terdiri atas komputer-komputer untuk riset milik pemerintah Amerika Serikat dan universitas.

1972
Sebuah kelompok kerja yang disebut dengan International Network Working Group (INWG) dibuat untuk meningkatkan teknologi jaringan komputer dan juga membuat standar-standar untuk jaringan komputer, termasuk di antaranya adalah Internet. Pembicara pertama dari organisasi ini adalah Vint Cerf, yang kemudian disebut sebagai "Bapak Internet".

1972-1974
Beberapa layanan basis data komersial seperti Dialog, SDC Orbit, Lexis, The New York Times DataBank, dan lainnya, mendaftarkan dirinya ke ARPANET melalui jaringan dial-up.

1973
ARPANET ke luar Amerika Serikat: pada tahun ini, anggota ARPANET bertambah lagi dengan masuknya beberapa universitas di luar Amerika Serikat yakni University College of London dari Inggris dan Royal Radar Establishment di Norwegia.

1974
Vint Cerf dan Bob Kahn mempublikasikan spesifikasi detail protokol Transmission Control Protocol (TCP) dalam artikel "A Protocol for Packet Network Interconnection".

1974
Bolt, Beranet & Newman (BBN), pontraktor untuk ARPANET, membuka sebuah versi komersial dari
ARPANET yang mereka sebut sebagai Telenet, yang merupakan layanan paket data publik pertama.

1977
Sudah ada 111 buah komputer yang telah terhubung ke ARPANET.

1978
Protokol TCP dipecah menjadi dua bagian, yakni Transmission Control Protocol dan Internet Protocol(TCP/IP).

1979
Grup diskusi Usenet pertama dibuat oleh Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, alumni dari Duke University dan University of North Carolina Amerika Serikat. Setelah itu, penggunaan Usenet pun meningkat secara drastis. Sungguh menarik, di tahun ini juga emoticon diusulkan oleh Kevin McKenzie.

Awal 1980-an   
Komputer pribadi (PC) mewabah, dan menjadi bagian dari banyak hidup manusia. Tahun ini tercatat ARPANET telah memiliki anggota hingga 213 host yang terhubung. Layanan BITNET (Because It's Time Network) dimulai, dengan menyediakan layanan e-mail, mailing list, dan juga File Transfer Protocol (FTP).
CSNET (Computer Science Network) pun dibangun pada tahun ini oleh para ilmuwan dan pakar pada bidang ilmu komputer dari berbagai universitas.

1982
Istilah "Internet" pertama kali digunakan, dan TCP/IP diadopsi sebagai protokol universal untuk jaringan tersebut.

1986
Diperkenalkan sistem nama domain, yang sekarang dikenal dengan DNS(Domain Name System)yang berfungsi untuk menyeragamkan sistem pemberian nama alamat di jaringan komputer.

2000-an
Internet berkembang begitu pesat, hal ini bisa dibuktikkan dengan munculnya milyaran situs di dunia. Dan bisnis digital pun telah menjadi trend di berkat perkembangan dari internet.













LAGU : PUISI CINTA

PUISI CINTA

Semua cerita yang telah kita jalani
F   C    Am    G   F
Ku ukir dalam kata
G   Am   G
Ku tuliskan sebuah puisi cinta untukmu
F    C     Am  G    F
Secarik lembar ku teteskan tinta cerita hatiku
G   Am  G    F     G


*Reff
Berbagi terang dan gelap
F      C
Kita lalui berdua
Am   G
Kadang tak sejalan kau melangkah
F      C
Kau tinggalkan aku
Am   G


Ku pastikan dirimu
F      C
Selalu terjaga dan bahagia
Am   G
Agar dirimu tahu
F      C
Bahwa cintaku lah puisi hatimu
Am   G    F

PUISI ROMANTIS

''SAJADA CINTA''


Semilir angin berhembus menelusup kehampaan
Tak luput membawa pesan kerinduan
Parasmu merasuki pikiran
Tak kuasa membuat ku melamun

Dipertiga malam ku bentangkan sajada
Lewat sujud ku memohon pada-Nya
Dengan tangan mengadah
Ku sisipkan do'a bersama untaian tasbih

Hingga lidah kelu merana
Sampai hati cinta membuatku derita
Tak sanggup bertutur kata
Hanya cinta yang ku sandera

Diantara rinai perjumpaan
Ada harapan indah kebersamaan
Sebuah cinta yang ku jaga suci
Bukan sekedar ingin memiliki

                                                                                        Karya : Putri Mayang Rahayu



"MERINDU"

Kehadiranmu membuat ku tersipu malu
Canda tawamu melekat dibenakku
Bayangmu seakan mengikuti langkahku
Ragamu membuatku merindu

Dapatkah aku melukiskan cinta dihatimu
Dapatkah aku menyita perhatianmu
Bagai malam yang merindukan bintang
Bagai mentari yang mencintai terang

Semakin ku hapus bayangmu
Semakin ku merindukanmu
Besar hasratku ingin bertemu
Sekedar melepas rasa rindu padamu

Saat ku pandang hujan ku bayangkan
Dapat bersamamu dalam guyuran hujan
Dan biarkan cinta kasih menghangatkan
Mengusir dingin dalam belaian

                                                                                        Karya : Putri Mayang Rahayu


"PENANTIAN"

Rasa yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya
Kini namamu telah terpatri di palung jiwaku
Disetiap waktu ragamu mengusik pikiranku
Apakah ini yang dinamakan cinta

Seperti bintang yang mencintai langit malamnya
Seperti bunga yang mencintai keharumannya
Haruskah ku teteskan tinta kerinduan pada sebuah kertas
Agar kau mengerti akan cintaku padamu

Ku layangkan seuntai doaku pada-Nya
Agar kau selalu ada dilingkar hidupku
Kini ku hanya menunggu sebuah kepastian darimu
Lewat puisi ini ku haturkan rasa cintaku padamu

                                                                                    Karya : Putri Mayang Rahayu